Figure skating sangat populer waktu ini sebagai pokok Olimpiade ekspresi dominan Dingin, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Olahraga ini mempunyai jalan panjang menuju popularitasnya kini, menggunakan poly orang serta gerombolan orang yang tidak sinkron berkontribusi situs slot online terpercaya di perkembangannya pada sepanjang jalan.
Ice skating dimulai sang Skandinavia antik. Para arkeolog telah menemukan tulang hewan yg telah dirancang sebagai sepatu roda, serta mereka asal dari 3.000 SM di Finlandia. Viking kuno ini akan memotong tulang kuda atau sapi, membuat lubang pada setiap ujungnya, serta memasukkan tali kulit di ke 2 ujungnya sehingga mereka bisa memasukkan kaki mereka ke dalam tali.
Ini revolusioner di saat itu karena mengurangi jumlah tenaga yg dikeluarkan orang-orang ini waktu perjalanan melintasi Finlandia. Para ilmuwan berkata bahwa sepatu roda ini akan mengurangi pengeluaran energi mereka sebanyak 10 %, dan setiap persen diharapkan buat bertahan hidup di musim dingin yang keras di saat itu.
Selain itu, Finlandia Selatan mempunyai konsentrasi danau tertinggi di dunia, sehingga sepatu roda dimanfaatkan dengan baik. Figure skating asal dari 3.000 SM ke Skandinavia, pada mana orang-orang Finlandia menggunakan sepatu roda mereka yg terbuat dari tulang hewan buat bepergian ke semua area. Figure skating mulai berkembang pesat karena dua orang Amerika.
Pisau baja didesain oleh Edward Bushnell di tahun 1850. Ini memungkinkan skater buat bisa bermanuver lebih simpel. lalu di tahun 1860-an, Jackson Haines memasukkan tarian baletnya ke pada olahraga buat membuatkan figure skating modern. Itu diperkenalkan ke Olimpiade pada tahun 1908, serta itu akan dianggap sebagai olahraga tertua asal Olimpiade musim Dingin.
Tarian es lalu dimasukkan di tahun 1976, serta dibubuhi sebagai program ke Olimpiade. Figur skating terkini ditemukan sang Jackson Haines. beliau merupakan seorang penari balet yg lahir pada New York di tahun 1840. ketika bermain ice skating di tahun 1860-an, beliau mulai bermain skate menggunakan musik alih-alih mendengarkan pelatih.
Ice skating versi barunya mengalir bebas, karismatik, dan menghibur, namun penonton di Amerika perkumpulan tidak terlalu menyukainya. beliau mengemasi tasnya, meninggalkan istri dan 2 anaknya, serta pergi ke Eropa untuk mencari audiens yang lebih berpikiran terbuka. Ternyata, gaya barunya diapresiasi pada Swedia, Norwegia, serta Rusia.
Dia sangat terkenal di Wina, Austria, pada mana dia tampil pada depan Franz Joseph I. dia menampilkan gaya skating barunya serta memasukkan waltz dalam programnya karena itu terkenal pada Wina pada ketika itu. Popularitas olahraga mulai tumbuh serta Haines mengambil keuntungan penuh dengan membuka sekolah skating pada Wina, dan gayanya kemudian dikenal menjadi Wina.